Gimana rasanya kuliah perdana?? exciting? udah lewat. seharusnya kuliah perdana dilakoni kemaren, cuman karena waktu kuliahnya diundur Jumat, jadinya kuliah perdana jatuh pada hari ini, yang hanya menyisakan sedikit rasa 'penasaran'.
Lalu bagaimana dengan kelas perdana tadi?? Agak sedikit telat masuk kelas, untungnya dimaklumi (krn kuliah perdana), dosennya pak Hanni Handoko, yang namanya pernah kutemukan dibuku2 kuliah S1 dulu, orangnya... cukong idealis (kata abang Bent) tapi pribadinya lucu, hangat, dan aslinya hobi 'ngenyek'. Bahkan dia sendiri ngakuin, cacat dari lahir katanya.. ni orang hebat menurutku, cerdas, nan kreatif, coba aja attend kelasnya, pasti bisa tertawa terpingkal2, tapi jangan takut sakit hati di'nyek' sama dia. Itu sudah di warning sebelumnya, makanya harus kebal. Mana saya tipikal orang yang agak tipis hati alias sensitip. Hemm.. ujian mental nomer 1.
Ujian mental nomer 2 ada pada sistem perkuliahan yang dia terapkan, disiplin dan you have to be struggle. Dari belahan dunia manapun mengakui, kalo mau jadi orang sukses harus disiplin, dan saya setuju seratus persen untuk yang satu itu. Beliau sendiri menerapkan "golden rule" untuk kelasnya, dimana semua peraturan yang disetujui bersama harus sama2 diberlakukan untuk pengajar maupun yang diajar. Peraturan tsb diantaranya :
- toleransi keterlambatan 10 menit, lewat dari 10 menit, silahkan bernyanyi didepan kelas dahulu sebelum Anda dipersilahkan untuk duduk.
- Anda boleh minum dalam kelas krn saya juga boleh minum, tapi tidak boleh makan, krn saya juga tidak makan, begitu ujarnya.
"you have to be struggle" yang dimaksud diatas adalah... materi perkuliahan setiap kali pertemuan adalah membahas dengan cara diskusi 4 buah artikel dalam bahasa inggris yang masing2 terdiri dari 20halaman. Ffiuhh...! selain itu, setiap mahasiswa/i kecuali yang sedang waktunya presentasi harus mempersiapkan 2 buah pertanyaan "berbobot" bukan pertanyaan "bodoh" untuk masing-masing artikel, jadi setiap pertemuan harus udah megang 8 pertanyaan, dan beliau sangat mengutuk plagiarism!
Nah loh, ini bener2 yang namanya "STRUGGLE".
Beberapa kali setiap akan menghadapi sebuah keadaan yang "katanya-katanya-dan-katanya" sungguh berat, setelah kujalani tidak seberat yang "katanya" bilang, tapi kali ini, aku percaya sama kata2 abang Bent, bener2 jatuh bangun baca artikel sampek bego, dan jatah tidur akan sangat amat minim. Bukan maen, butuh waktu untuk menerjemahkan sebuah artikel belum lagi memahaminya. Sounds really hard.
Tapi, ini sebuah keadaan yang istimewa menurut saya, patut dicoba, and I do exciting enough in facing it troubly.
Dikelas tadii.. karena datang terlambat, saya harus duduk agak belakang, dan itu bikin saya ngantuk, lalu apa yang terlihat dari diri saya?? mahasiswi yang tidak punya semangat, lalu sesekali saya menyesali keadaan saya yang sekarang, mimpi saya dulu ingin kuliah dibidang arsitektur, tapi apa yang saya hadapi sekarang adalah menjadi mahasiswa S2 ekonomi manajemen setelah menempuh jenjang S1 dibidang yang sama.
Sesuatu dalam diri saya meminta, untuk diberi kesempatan pada mimpi dan keinginan masa lalu, menjadi mahasiswa arsitektur. Ingiin banget, mungkin, hanya mungkin, yah.. mungkin aja, saya akan ikut SPMB lagi, bersamaan dengan Zara tahun ini, harus menghadapi kenyataan menjadi mahasiswi paling tua jika nanti mungkin keterima. Mungkin, sungguh, saya ingin.
Jika dipikir2.. kenapa harus setelat ini saya ingin meraih mimpi itu, dan keinginan itu sungguh besar, entah karena atmosfir lingkup saya sekarang yang sanggup berteman baik dengan mimpi tadi, sampai2 saya jadi ikut terseret ingin sekali mewujudkannya. Sayang, secara umur saya sudah cukup tua mungkin, mungkin. Sekali lagi, sungguh, saya ingin..
Sebuah mimpi, sebuah cita2 masa lalu kini menggelantung nyaman didepan mata saya, tidak jauh, 7 sentimeter, serupa maya saja, tapi memanggil2 untuk diraih. Sekejap kukedipkan mata, dia hilang. Tumpukan artikel-artikel sains meminta saya untuk menatap kenyataan bahwa saya sekarang harus lebih serius dengan prioritas : ingin ngebahagiain ayah-ibu, ingin ngebanggain mereka.
Satu waktu jalan saya sedikit menepi, ingin menikmati sedikit saja keinginan untuk bermimpi, lalu jalan didepan itu masih panjang dan kian lebar untuk ditapaki, aku harus kembali ketengah dan belajar untuk toleransi terhadap kesempatan yang diberikan Maha Pemberi Kehidupan.
Huahemm... besok ga ada kuliah, mumpung masih awal, ingin nyantai dulu...
Lalu bagaimana dengan kelas perdana tadi?? Agak sedikit telat masuk kelas, untungnya dimaklumi (krn kuliah perdana), dosennya pak Hanni Handoko, yang namanya pernah kutemukan dibuku2 kuliah S1 dulu, orangnya... cukong idealis (kata abang Bent) tapi pribadinya lucu, hangat, dan aslinya hobi 'ngenyek'. Bahkan dia sendiri ngakuin, cacat dari lahir katanya.. ni orang hebat menurutku, cerdas, nan kreatif, coba aja attend kelasnya, pasti bisa tertawa terpingkal2, tapi jangan takut sakit hati di'nyek' sama dia. Itu sudah di warning sebelumnya, makanya harus kebal. Mana saya tipikal orang yang agak tipis hati alias sensitip. Hemm.. ujian mental nomer 1.
Ujian mental nomer 2 ada pada sistem perkuliahan yang dia terapkan, disiplin dan you have to be struggle. Dari belahan dunia manapun mengakui, kalo mau jadi orang sukses harus disiplin, dan saya setuju seratus persen untuk yang satu itu. Beliau sendiri menerapkan "golden rule" untuk kelasnya, dimana semua peraturan yang disetujui bersama harus sama2 diberlakukan untuk pengajar maupun yang diajar. Peraturan tsb diantaranya :
- toleransi keterlambatan 10 menit, lewat dari 10 menit, silahkan bernyanyi didepan kelas dahulu sebelum Anda dipersilahkan untuk duduk.
- Anda boleh minum dalam kelas krn saya juga boleh minum, tapi tidak boleh makan, krn saya juga tidak makan, begitu ujarnya.
"you have to be struggle" yang dimaksud diatas adalah... materi perkuliahan setiap kali pertemuan adalah membahas dengan cara diskusi 4 buah artikel dalam bahasa inggris yang masing2 terdiri dari 20halaman. Ffiuhh...! selain itu, setiap mahasiswa/i kecuali yang sedang waktunya presentasi harus mempersiapkan 2 buah pertanyaan "berbobot" bukan pertanyaan "bodoh" untuk masing-masing artikel, jadi setiap pertemuan harus udah megang 8 pertanyaan, dan beliau sangat mengutuk plagiarism!
Nah loh, ini bener2 yang namanya "STRUGGLE".
Beberapa kali setiap akan menghadapi sebuah keadaan yang "katanya-katanya-dan-katanya" sungguh berat, setelah kujalani tidak seberat yang "katanya" bilang, tapi kali ini, aku percaya sama kata2 abang Bent, bener2 jatuh bangun baca artikel sampek bego, dan jatah tidur akan sangat amat minim. Bukan maen, butuh waktu untuk menerjemahkan sebuah artikel belum lagi memahaminya. Sounds really hard.
Tapi, ini sebuah keadaan yang istimewa menurut saya, patut dicoba, and I do exciting enough in facing it troubly.
Dikelas tadii.. karena datang terlambat, saya harus duduk agak belakang, dan itu bikin saya ngantuk, lalu apa yang terlihat dari diri saya?? mahasiswi yang tidak punya semangat, lalu sesekali saya menyesali keadaan saya yang sekarang, mimpi saya dulu ingin kuliah dibidang arsitektur, tapi apa yang saya hadapi sekarang adalah menjadi mahasiswa S2 ekonomi manajemen setelah menempuh jenjang S1 dibidang yang sama.
Sesuatu dalam diri saya meminta, untuk diberi kesempatan pada mimpi dan keinginan masa lalu, menjadi mahasiswa arsitektur. Ingiin banget, mungkin, hanya mungkin, yah.. mungkin aja, saya akan ikut SPMB lagi, bersamaan dengan Zara tahun ini, harus menghadapi kenyataan menjadi mahasiswi paling tua jika nanti mungkin keterima. Mungkin, sungguh, saya ingin.
Jika dipikir2.. kenapa harus setelat ini saya ingin meraih mimpi itu, dan keinginan itu sungguh besar, entah karena atmosfir lingkup saya sekarang yang sanggup berteman baik dengan mimpi tadi, sampai2 saya jadi ikut terseret ingin sekali mewujudkannya. Sayang, secara umur saya sudah cukup tua mungkin, mungkin. Sekali lagi, sungguh, saya ingin..
Sebuah mimpi, sebuah cita2 masa lalu kini menggelantung nyaman didepan mata saya, tidak jauh, 7 sentimeter, serupa maya saja, tapi memanggil2 untuk diraih. Sekejap kukedipkan mata, dia hilang. Tumpukan artikel-artikel sains meminta saya untuk menatap kenyataan bahwa saya sekarang harus lebih serius dengan prioritas : ingin ngebahagiain ayah-ibu, ingin ngebanggain mereka.
Satu waktu jalan saya sedikit menepi, ingin menikmati sedikit saja keinginan untuk bermimpi, lalu jalan didepan itu masih panjang dan kian lebar untuk ditapaki, aku harus kembali ketengah dan belajar untuk toleransi terhadap kesempatan yang diberikan Maha Pemberi Kehidupan.
Huahemm... besok ga ada kuliah, mumpung masih awal, ingin nyantai dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar