26.12.08

-Untitled-

Malamku tidak lagi payah, ketika kutanggalkan atribut angan-angan yang menggelantung 5 cm didepan mataku. Yang selalu kutuju kemanapun aku melangkah. Yang selalu menahanku untuk tetap tinggal dan semakin bodoh.

Malamku tak lagi gelisah. Ketika pikirku melayang menerka-nerka, alasan apa yang bisa menguatkanku untuk terus menggantung angan itu. Padahal menyentuhnya saja sudah tidak mungkin.

Pagiku tak lagi cemberut. Ketika tau aku terbangun lagi untuk sebuah kenyataan. Timbal balik mimpi indah bodoh semalam.

Dan siang, siangku tidak pernah terbebani. Siangku untuk aktivitas, kewajiban, teman-teman, canda-tawa, yang terkadang palsu tapi berhasil membuatku melarikan diri.

Bagaimana dengan senja??

Ah, aku sudah lupa bagaimana perasaanku kala aku tiba di rumah, meraup udara kebosanan, dan mengalirkan peluh dengan mandi. Lalu aku ingat tentang harapan-harapan kosong itu lagi.

Harapan yang rupanya kukerangkeng erat-erat dalam rumah.

Inginku, hariku selamanya siang saja.


*losing my mind, nxt time dilanjut*

Tidak ada komentar: