24.5.09

Posting. ting. ting.

Lama ga nulis. Hmm… nyuri2 waktu disela2 waktu luang membaca journal of HRM, sedikit sedikit mulai terbiasa. Baiklah.. sy bercerita dulu ttg gmn saya menjalani perkuliahan dengan 4 mata kuliah semester ini, dan 1 mata kuliah sudah 3 minggu belum juga ada pertemuan dengan dosennya, padahal penasaran : Marwan Asrie tuh yg gmn si? Ehehehe….

Hell, okay.. studi saya kali ini tidak se general apa yang diajarkan dibangku S1, tidak seluas apa yang dikonsepkan pada bangku S1, dan tidak se-kuno teori yang didiktekan pada bangku S1. Kali ini lebih khusus (specialized), lebih sempit lagi kedalam, dan lebih update. Disini pemikiran harus dipaksa untuk berkotak-kotak, sistematis, jika saatnya sedang fokus pada HRM, maka otak harus dipaksa untuk berpikir secara HRM, ga boleh yang laen, krn kalo udah mulai merambat ke hal lain, maka itu namanya OOT. Hihi… and for me, it is quite… struggling. Mencerna lebih mendalam apa yang sedang kita pelajari, lalu membaca isu-isu terakhir/terbaru, thru journals or articles. To be honest, banyak kaget2nya.. ketika saya membuka tiap topic jurnal ato artikel dengan judul baru lagi, yang it’s a way sooooo different dengan konsep kuno yang masih saya pelajari beberapa tahun yang lalu (semester 1-3). Bahkan hampir saja saya berpikir bahwa teori itu tidak penting, yang penting adalah.. gmn menyikapi setiap perubahan yang ada dengan riset,riset,riset, langkah apa yang bisa diambil. Sayangnya sebuah riset untuk diyakini kebenarannya membutuhkan waktu tidak sebentar. Dilematis, karena ketika sebuah teori baru akan diyakini kebenarannya, dan dicoba untuk implementasi lebih dalam, sudah ada berapa banyak perubahan yang terjadi pada dunia? Pada bumi? It’s sustainably have to reset…reset..and reset. Is it?

Kyahahaha… blow shit aja tuh semua teori, satu yang penting dalam membangun langkah strategis paling ampuh bagi perusahaan adalah “innovation”, karena keinginan manusia itu berubah2, dan inti dari pergerakan dunia adalah apa yang telah dilakukan, sedang dilakukan, dan akan dilakukan manusia. Pokoknya intinya adalah “Human”. Perlu dicatat, langkah ini perlu untuk long term, bukan profit oriented corporate, dan tidak memasukkan variabel segmen pasar. Sebab jika :

Perusahaan merupakan profit oriented corporate, maka kedepankan cost reduction, it counts to minimizing cost in short term. Tanpa memperhatikan inovasi, sebab dalam satu sisi, praktek inovasi tidak pernah “murah”.
Jika memasukkan variabel segmen pasar, untuk tingkatan strata social tertentu, strategi quality enhancement menjadi fokus utama, disamping tetap menggandeng inovasi sebagai dasar pemenuhan kebutuhan dan keinginan target konsumen.

Secara sistematika otak dan mindset yang mulai terbentuk… sepertinya saya ingin mendalami bidang strategic. But it takes time, and I have limited source. Dilematis lagi.. X)

Tidak ada komentar: