Never mean to let it get so "hard", say "trust me, no hard feeling".
Belakangan saya sering sekali denger kaka bilang : knapa harus dibuwat susah siiih???
dalam hal apapun, padahal siapapun taw, dia yang selalu bikin amka ketar-ketir, dia yang selalu mulai bikin amka marah, dan akhirnya amka lagi yang minta maap. sihir apa coba??
apapun implementasinya, yang jelas, saya suka mendengar sepenggal frasa enteng itu. melegakan, tapi memang terlalu menyepelekan, seperti semua hal tidak ada proporsinya, padahal ada sesuatu yang memang we need to cencerned about, dan tidak boleh dientengin gitu aja, tapi harus dilakuin dengan bener, lurus, dan sesuai aturan.
Itu2 semualah yang membuat saya kadang2 stress yang berlebihan, karena saya punya proporsi tersendiri untuk cita2, dan beberapa program realistis jangka pendek yang sedang tertata rapih, tidak boleh bergeser. Haha.. idealis tak beralasan. Tapi bagi saya manusia harus punya target, harus punya arah, dan harus ikhlas. Iya, ikhlas..
Ikhlas yang terkadang disaat2 tertetu tiba2 tanggal begitu saja dari diri saya, padahal itu tidak benar. Ketika tanggal itu.. saya jadi suka emosi ga jelas, dan menanggapi sebuah masalah yang mengganjal jalan saya dengan terlalu berlebihan. Perlu dicatat, hal ini hanya terjadi untuk sesuatu yang saya anggap prioritas.
Prioritas dalam hidup saya, sejauh ini setelah revisi terakhir adalah orang tua, pendidikan, dan kaka-adek. Pikiran saya masih terkungkung lekat dengan ketiga hal tersebut, dan setelah sebuah kejadian beberapa hari terakhir, saya menjadi sangat concerned dengan keinginan untuk menjaga perasaan dan hati orang tua, lebih dari sebelumnya.
Nah, hal2 itulah yang saya sebut prioritas, yang perlu saya pikirkan lebih besar proporsinya, yang tidak boleh saya pandang enteng, dan seperti sebelumnya, peta saya masih sama, target saya masih sama, dan semoga saya bisa benar2 menjalankan semuanya dengan baik. Amin.
Belakangan saya sering sekali denger kaka bilang : knapa harus dibuwat susah siiih???
dalam hal apapun, padahal siapapun taw, dia yang selalu bikin amka ketar-ketir, dia yang selalu mulai bikin amka marah, dan akhirnya amka lagi yang minta maap. sihir apa coba??
apapun implementasinya, yang jelas, saya suka mendengar sepenggal frasa enteng itu. melegakan, tapi memang terlalu menyepelekan, seperti semua hal tidak ada proporsinya, padahal ada sesuatu yang memang we need to cencerned about, dan tidak boleh dientengin gitu aja, tapi harus dilakuin dengan bener, lurus, dan sesuai aturan.
Itu2 semualah yang membuat saya kadang2 stress yang berlebihan, karena saya punya proporsi tersendiri untuk cita2, dan beberapa program realistis jangka pendek yang sedang tertata rapih, tidak boleh bergeser. Haha.. idealis tak beralasan. Tapi bagi saya manusia harus punya target, harus punya arah, dan harus ikhlas. Iya, ikhlas..
Ikhlas yang terkadang disaat2 tertetu tiba2 tanggal begitu saja dari diri saya, padahal itu tidak benar. Ketika tanggal itu.. saya jadi suka emosi ga jelas, dan menanggapi sebuah masalah yang mengganjal jalan saya dengan terlalu berlebihan. Perlu dicatat, hal ini hanya terjadi untuk sesuatu yang saya anggap prioritas.
Prioritas dalam hidup saya, sejauh ini setelah revisi terakhir adalah orang tua, pendidikan, dan kaka-adek. Pikiran saya masih terkungkung lekat dengan ketiga hal tersebut, dan setelah sebuah kejadian beberapa hari terakhir, saya menjadi sangat concerned dengan keinginan untuk menjaga perasaan dan hati orang tua, lebih dari sebelumnya.
Nah, hal2 itulah yang saya sebut prioritas, yang perlu saya pikirkan lebih besar proporsinya, yang tidak boleh saya pandang enteng, dan seperti sebelumnya, peta saya masih sama, target saya masih sama, dan semoga saya bisa benar2 menjalankan semuanya dengan baik. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar