13.10.09

Muhammad Arib Al Fatih

Bermula dari pesan singkat Mama yang mengabarkan kelahiran keponakan baruku, putra seorang Letda Riyadi di wilayah Kabupaten kampungku. Tempat kelahiran Ayah, dan tempat berpulangkampung setiap musim lebaran. Putranya lahir pada masa yang baik sekali : 15 Ramadhan 1430 H, ketika bulan terbentuk dalam lingkaran sempurna dan tepat pada saat Nuzulul Qur'an. Menurut orang2 tua, dia pasti seorang terpilih, entah dipilih jadi apa. Mama memintaku mencarikan nama utk keponakan baruku itu, karena sbnrnya Mama yang diminta oleh sepupuku utk memberikan nama bwt puteranya. Aku menjawab pesan itu sekenanya, bhw aku akan bertanya pada teman yang mahfum berbahasa Arab agar namanya punya makna. Tapi 2 hari berlalu, kesibukan membwtnya terabaikan.

Arib Muhammad Al Fatih. Nama yang instan kususun tepat setelah kuliah Perilaku Organisasi berakhir. Itupun karena terdesak oleh telepon dari Riyadi yang tak terangkat dan pesan singkat menanyakan nama yg dipilih untuk puteranya. Saat itu selepas kuliah aku langsung membuka laptop dan mencari2 teman 'onta' ku yang sekiranya sedang online, tapi nihil. Akhirnya aku Googling saja dan menemukan daftar nama2 bayi putera dalam bentuk PDF. Setelah sempat mendownload, segera aku buka dan menemukan deretan kata2 dalam bhs Arab yang sering dijadikan nama. Lalu aku mulai menyusun.
Kata pertama yang paling ingin kusandingkan pada deretan doa dalam selaksa nama adalah Al Fatih. Aku belum tahu artinya, tapi aku suka lafalnya. Kata itu kutemukan dari "nama" seorang abi di fb : al fatih sultan mehmet han. Setelah mencari, aku menemukan maknanya - seorang pembebas.
Lanjut mencari awalan nama, dari deretan huruf awal A, aku hanya tertarik pada Arib. Artinya cerdas dan berwatak. Kata ini tidak lumrah secara tulisan, sekalipun secara lisan lumrah saja, karena orang akan memanggilnya dgn "arip".
Googling round.. Ada juga serangkai nama yang bagus sekali dari Ayah utk putranya : Marami Abdurrahman Fatih, berikut ceritanya.
Tapi secepat kilat deretan nama Arib Muh al Fatih ku kirimkan saja melalu pesan singkat. Balasannya, meminta dicarikan nama yang lain.
Beberapa hari kemudian aku belum sempat menemukan nama lain yang tepat, kecuali saran dari abi utk menempelkan nama2 pemimpin besar Turki, Kanuni Sultan Suleyman, Saifuddin Qutuz, Husain Asy Syahid , dan sebagainya (yang banyak banget), menurutku.. Akan dianggap aneh, karena tidak familiar, selain itu pemilihan nama tersebut sepertinya membawa konsekuensi yang berat.

Satu malam aku bertanya pada kaka, siapa nama yg dipilih mama utk sang keponakan? Jawabnya Akbar Hasyemi Ramadhan, mengambil nama pemimpin Iran : Akbar Hasyemi Rafsanjani. Tapi hanya sampai disana, maknanya pun tak kupahami :]

Dimalam yang lain aku terlibat obrolan yang panjang dgn Ayah, salah satu topik kami adalah nama untuk putra sepupuku tadi. Aku mengusul untuk menggabung 2 rangkai nama dariku dan mama, jadinya : Muhammad Hasyemi Al Fatih. Dan ayah bilang akan segera memberi nama itu ke sepupuku, sebelum ia menempel nama panglima perang Agamemnon pada perang Troya : Achilles. Oia, aku lupa bilang, sepupuku sebelumnya pernah menanyakan nama itu. Haha

Pada salah satu kesempatan yang beruntung, aku kembali mengobrol dengan abi, dia sempat bertanya siapa nama yang diberikan untuk keponakanku, karena aku belum tahu, aku bilang saja bahwa nama yang disepakati aku dan Ayah adalah Muhammad Hasyemi Al Fatih, padahal aku tak tahu maknanya. Abi memberitahu. Hasyemi adalah nama kakek Nabi Muhammad dan merupakan salah seorang yang disegani pada masanya. Dan abi berdoa, semoga nama yang diberikan tersebut bisa berarti bagi kehidupan si anak.

Beberapa hari pasca Idul Fitri, rencananya anak itu akan diakikah, sampai saatnya tiba aku belum tau nama yang diberikan jadinya siapa. Mama yang kutanyai pun tak tahu, beliau hanya sempat mengirim kado karena tidak sempat hadir pada hajatan tsb. Aku juga pernah menghubungi sepupuku, tapi tidak ada respon. Lalu adik yang iseng2 bertanya lwt pesan singkat pada sepupuku dijawab : Muhammad Arib Al Fatih.

Senang rasanya menjadi bagian kecil dari sejarah diri seseorang, keponakan kecilku.