6.10.11

I miss the good times, buddy.


Rasanya luar biasa mengingat begitu banyak kenangan yang tertumpuk di ruang memori ini tentang kita, cerita-cerita kita, mimpi-mimpi kita, bahkan pertengkarang kecil atau rasa tidak enak. Baru saja kusadari bahwa kebersamaan selama 3 atau 4 tahun telah berlalu begitu saja dan hanya meninggalkan kenangan. Dalam sendiri aku pernah berkhayal suatu hari nanti kita akan menghidupkan mimpi kita, kita mungkin beneran akan ketemu di suatu tempat di Paris. Kalian ingat pembicaraan konyol kita di warung Pizza malam itu? Nia ingin menetap di Inggris, aku tetap ingin berada di Jerman, kamu di Belanda, dan kita bertemu di Paris, Perancis. Ah indah sekali. Aku sering berkhayal kita benar-benar bisa bertemu disana dalam suasana summer atau autumn yang indah. Seperti yang dikisahkan di novel-novel. Fiksi memang terlalu banyak ikut campur dalam urusan khayalan, dan kali ini aku tahu buku-buku dirak lemari itu terkadang berbahaya.

Lalu dimana kita saat ini? kawan saat ini kita mungkin sedang sibuk dengan dunia kita masing-masing. Aku sibuk menemukan tambatan pikiran yang pas, kamu sibuk menjalani rutinitas pekerjaan yang terkadang terpaksa untuk dipenuhi, dia sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Kita sibuk sendiri, you know?

Lalu bagaimana kabarnya pesan bertumpuk-tumpuk di folder pesan Facebook tentang mimpi kita bermain-main di Karimun Jawa? atau mengunjungi Kepulauan Seribu? atau apalah, yang penting adalah bertemu kalian! Tidak ada esensi yang lebih penting dari ini : menghabiskan waktu bersama kalian, dan memupuk kenangan indah untuk kembali bermimpi kapan kita akan bertemu lagi. Aku menemukan diriku yang telah lama hilang ketika bertemu kalian dan merencanakan sesuatu yang indah bersama. Karena khayalan kita tak dibatasi oleh apapun, kita bercerita berangan dan saling terhubung dengan sendirinya. Itu yang tidak pernah kutemukan dari watak-watak realism yang kutemui lebih sering belakangan ini. Aku merindukan kabel-kabel kimia penghubung pikiran kita, aku rindu membangkitkan imajinasi ini, aku rindu menulis lagi, ya kalian bagian dari inspirasi.

Tidak ada yang lebih ingin kukatakan saat ini selain aku memang sangat merindukan waktu-waktu terbaik kita. Bepergian kemana saja dengan berjalan kaki, menikmati hampir seluruh malam dengan bercerita, lagu-lagu favorit yang sama, kegemaran mengganggu yang konyol, atau meneriaki orang yang lewat, dan paling labil adalah berfoto dihampir setiap spot yang kita lalui.

Wish I could turned back the time, berharap mesin waktu benar-benar pernah diciptakan. Karena pada akhirnya, yang tersisa untuk kita miliki hanyalah kenangan.