29.4.08

Thanks Dad

Once I get Confused... :(

Sedari tadi, seharian, kosong, ga ngerjain apa-apa kecuali browsing, nongkrong di kaskus, ataw update berita terbaru di MP [emang ada???]-nu stuff maksutnya..hehe.. :D
Males banget rasanya ga ngerjain apa-apa. sesekali ku tengok mt4, ga ada yang menarik, chart bolak-balek mondar-mandir gitu2 aja, profit ga bisa maksimal. henfon tergeletak begitu saja, tidak ada telfon, tidak ada sms, kecuali terakhir aku sms ke siz, minta tolong sesuatu yang ternyata dia pun ga bisa nolongin. sabaar.. :)

Kali ini posisi leptop pindah t4, karena capek duduk dengan bahu lurus terus-terusan dari tadi, leptop ku pindah ke t4 tidur, biar sedikit lebih santai di depan komputer. Kali ini sudah cukup bosan dengan aktivitas itu-itu saja, kurebahkan tubuhku begitu saja, tidak lama setelahnya, henfonku bergetar, lantunan intro Bella Luna nya Jason Mraz terdengar, belum sempat kulihat siapa yang menelfon, aku tahu, pasti papa. dan yap! papa nelfon..yippie!!!

Sejak awal, aku tahu, kemana aku harus bercerita selain kepada Tuhan,
Sapaan hangat sedikit bergurau dari papa, aku selalu suka bagian awal pembicaraan kita, dia akan berlagak seperti berbicara dengan seorang resepsionis meminta di sambungkan dengan anaknya yang bernama Indri, dan sekali seperti itu, aku pasti akan menjawab, ya, saya sendiri.ada yang bisa saya bantu??? hehe..

Selanjutnya, dia pasti bertanya, kamu di mana? seharian ngapain aja? topik pembicaraan tadi adalah next trip nya dia, haha...maksutnya perjalanan dinas selanjutnya, dia juga selalu ada waktu bercerita padaku bahkan ttg hal-hal sepele seperti itu, tidak jarang kita bergosip ttg teman kantornya ataw teman2 kosanku, haha...namun di balik semua itu, kebijaksanaan seorang ayah tidak pernah ia tinggalkan, selalu ada sesuatu yang harus ia katakan ttg makna dari semua yang kita alami, di balik candaan itu.

Kali ini, aku sedikit bercerita ttg keraguanku, ttg prioritasku yang masih coba kujalankan dengan konsistensi diri, sesekali aku mengeluh, selalu saja dia jawab dengan candaan, dan itu tidak membuwatku down, justru membuatku semakin kuat.
Ayah, seperti idealisme ku, banyak prinsip yang ku pegang tidak jauh dari apa yang pernah ia tanamkan padaku, sehingga setiap kali ada yang mencoba menggoyahkanku, aku selalu bisa dikuatkan olehnya, tanpa membelakangi pola pikirku sendiri tentang apa atau siapa yang seharusnya aku lihat dan dengar.

Siapapun yang pernah bilang, ini hidupmu ndri, yang menentukan adalah dirimu, bukan diriku, ayah-atau ibumu. ya, ini memang hidupku, tapi aku tahu siapa yang seharusnya aku dengar dan siapa yang seharusnya kupertimbangkan untuk ku jadikan panutan. Dia masih ayahku, sampai saat ini. Idealismenya masih terlalu sempurna untuk ku retakkan, karena sampai saat ini aku tidak mungkin bisa menjadi apa-apa tanpa dia. Ayah...terima kasih...


I do know what I've done... :)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Yups semangat ndriii
salut ka ama km
emang selamanya kita tidak bisa bergantung ama org tua...
kita pasti akan lepas dari smua ituu

guzee mengatakan...

ya...hidup kt, kitalah yg nentuin gmn ke depannya. Optimis & be positive thinking maybe...Sosok seseorang ntah siapapun dia,kan mbri warna & makna dlm prjlnan hidup kita...Mgkin kt hanya bisa say thanx atas smua...krn trkdg kt ga bs tuk ngblas ap yg tlh mrk brkan pd kita...miss u dad,wherever you're.

Ndrie mengatakan...

@guzee : miss u dad....T.T