30.4.08

Heart v Mind

Hidup memang membingungkan.
Betapa tidak, aku terus di kuasai oleh logika dan hati pun tidak mau kalah. Otakku saat ini berpikir bagaimana untuk terus tegar bertahan (terkadang demi gengsi) tetapi hati ikut campur dengan mengatakan "kamu tidak seharusnya seperti itu, dia juga manusia kan?"

Tapi sejujurnya hari-hariku selalu diwarnai dengan pertengkaran antara hati dan otak itu. Aku tidak tahu bagaimana harus memenangkan keduanya.

Seperti yang terjadi hari ini. Seorang teman telah mengecewakanku dengan melanggar janji makan bareng siang ini. Aku diam saja, sebelum dia bergerak untuk memberi penjelasan. Akhirnya dia melakukannya. Dia minta maaf karena ketiduran dan telah melewati batas waktu janji kita.

Logika bilang, tidak seharusnya kan dia mengatakan itu kepadamu,
karena dirimupun tidak pernah melanggar janji bertemu hanya dengan dalih ketiduran.

Hatiku bergejolak, dia juga manusia biasa-yang pastinya tak sebaik dirimu dalam mengatur waktu.

Dan siapa yang harus kumenangkan.
Akhirnya, aku hanya cukup mengatakan "tat's OK!".
Tak kuberi kata-kata lain..karena kupikir aku tidak harus ikut-ikutan berdalih.
Dan sudahlah…hanya itu yang bisa membuatku terlihat bertahan terhadap logika sekaligus memenangkan hati yang cinta damai.
Aku harus cukup kuat bahkan untuk hal sepele seperti itu.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hmm..pertarungan antara hati dan logika..

sometimez..membuatku bingung..
tapi saya bersyukur..saat tau logikaku masih bekerja dgn baik..walopun hati ini pengen teriak..hehe..^_^

nyambung gak sih commentnya??? hehe..

Ndrie mengatakan...

gimana kalo hati yang bekerja dengan baik padahal ditentang habis2an sama logika???
hahaha..*sayasukatertawa*

ya,ya,ya, I know yu.
gmn persoalan hati yang kmaren??
logikaku nda nyampek.