20.1.09

Review : Maryamah Karpov

Akhirnya saya menulis review buku ini.. Maryamah Karpov, yang entah darimana dan apa filosofinya, buku ini diberi nama Maryamah Karpov, padahal seorang Maryamah tidak ada istimewanya. Seperti kebiasaaan orang melayu , suka sekali memberi gelar belakang kepada nama seseorang, yang gelarnya disesuaikan dengan kondisi , keadaan, kejadian yang terkenang oleh orang orang melayu itu. Nah, disini si cik Maryamah (juga pernah di bahas pada buku sang pemimpi) punya kebiasaan mengajarkan langkah2 karpov dalam bermain catur. Saya masih engga mengerti..

Buku ini...adalah bagian akhir dari sebuah karya fenomenal Tetralogi Laskar Pelangi, yang sayang sekali disudahi dengan tidak terlalu "wah". Banyak ekspektasi yang saya gantungkan pada buku ini, tentang Arai dan Lintang, ternyata tidak sesuai harapan. Banyak gap antara buku Laskar Pelangi (buku 1) dengan Sang Pemimpi (buku 2) yang saya harap bisa menemukan benang merahnya pada buku terakhir ini, harapan saya seperti apa yang disuguhkan Edensor (buku 3). Tapi setelah menyudahi buku karya fenomenal ini, saya jadi berpikir, tidak terlalu memuaskan, sebagaimana saya sangat mengagumi jeniusnya seorang Andrea pada buku Sang Pemimpi dan Edensor.

Okay, beralih ke review yang sebenarnya. Sesuai dengan path dasarnya, buku ini melanjutkan seri buku sebelumnya. Disini menceritakan ttg sidang thesis Ikal yang mendebarkan tapi cukup sukses menganggukkan kepala professor yang terkenal paling garang, dan kepulangannya ke Belitong bersama kerinduannya pada Ayah-Bundanya yang teramat sangat. Setelah menghabiskan waktu yang tidak singkat hidup dengan gemerlapnya Eropa, dia pulang masih dengan rendah hati, dia masih tidak risih pulang dengan bersusah-payah menggunakan Kapal Lawit.

Selanjutnya, buku ini sangat kental dengan kebiasaan, perangai, dan segala macam hal ttg perilaku orang2 di Belitong dengan beraneka suku dan ras, yang membuat saya merasa buku ini seperti buku pelajaran ttg budaya (istilahnyanya apa si??).

Kejeniusan seorang Andrea tidak hilang dengan menceritakan ttg hebatnya sains dalam mengukur sesuatu (bahkan dalam pola pikir), jangan sekali2 meremehkan sains, begitu kira2 pesannya pada beberapa mozaik dalam buku ini. Khususnya ketika menceritakan ttg bagaimana cara berpikir seorang Lintang dalam merumuskan perhitungan2 untuk Ikal agar bisa membuat perahu yang selanjutnya dinamai : Mimpi-Mimpi Lintang. Belum lagi keberhasilan Ikal menaikkan kapal karam ke atas dari dasar air dengan dalil Lintang.
Saya masih salut saja dengan otaknya Lintang, dan kesetiakawanan Laskar Pelangi, akhirnya mereka berkumpul kembali dalam sebuah tekad bulat Ikal menemukan A Ling.

Pribadi misterius Mahar masih sama saja, dan tidak habis pikir dia akhirnya jatuh cinta pada keturunan seorang Lanun, kirain dia udah jalan sama Flo. hihi..

Lantas Arai. Pembahasan yg paling saya sukai, saya sangat mengagumi Arai secara pribadi. Bukan karena ke jeniusannya, tapi karena tangguh, tulus, dan sederhananya. Di buku ini bercerita ttg berhasilnya Arai meraih hati Nurmala, dan mereka akhirnya menikah dan ikut Arai ke Eropa melanjutkan studinya yang tertunda akibat penyakit bronchitis yang ia derita. Tapi saya agak kecewa, satu pertanyaan yang tidak terjawab hingga saat ini bahkan setelah menuntaskan buku ini adalah : Arai kok ga pernah diceritakan kenal dengan Laskar Pelangi??? Padahal Arai sudah ikut keluarga Ikal sejak SD. Cukup kecewa, karena mozaik cerita ini seperti tidak tuntas.

Yang saya sukai dari buku terakhir ini adalah ceritanya dipenggal2 menjadi potongan2 mozaik, sehingga saya tidak bosan membaca satu bab yang ceritanya panjaaaang seperti pada beberapa buku Andrea sebelum2nya. Dan yang agak membosankan juga, adalah deskripsi cerita yang sangat detil, dengan begitu saya lebih menikmati membaca dengan skimming. Tidak perlu detil, yang penting ngerti maksutnya apa.

Terakhir, soal A Ling, finally, dia ditemukan, tapi sayang sekali, saya bingung sendiri, apa akhir kisah cinta A Ling dan Ikal di ambangkan?? ataw jika membaca kalimat2 akhir dibuku, Ikal memutuskan utk kawin lari dengan A Ling ke Batuan, apa iyya, Ikal berani mengindahkan kata2 ayahnya yang katanya pada awal buku akan selalu ia tempatkan diatas nampan pualam, dan membungkusnya dengan tilam???

Overall, dari keempat bukunya yang sudah saya baca, saya paling suka Edensor, karena ceritanya indah :)
Mulai dari kasih sayang dan pengorbanan Arai untuk Ikal, dan perjalanan Ikal dan Arai backpacking keliling Eropa! Love it.

R a h a s i a
Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya
(MK-A.Hirata-Di akhir Mozaik 66)

Tidak ada komentar: