21.1.09

What else could I do

Sebentar lagi januari berakhir, akhir semester ini didepan mata. Masih terngiang-ngiang keinginan lain dari sudut hati saya untuk sedikit berkompromi dengan mimpi dan target : menambah satu semester dalam menyelesaikan studi saya. Rasanya saya ingin menangis, sakit hati!

Semua diluar kendali saya, dan saya tidak punya jalan lain yang bisa ditempuh, kecuali ini, mengejar dosen yang entah kapan berkesudahan. Rasanya sudah cukup lelah.
Satu hal, jika nanti saya memutuskan untuk berhenti dan memperpanjang masa yang tidak saya harapkan, saya akan segera mengajukan penggantian dosen. Saya tidak lagi ingin berurusan dengan orang satu itu. Memuakkan dengan alasan2 abnormalnya!

Masalahnya, hanya sedikit lagi langkah, sedikit lagii, tapi masih saja dipersulit, entah-saya selalu bertanya, orang ini nuraninya dimana?? jahat sekalii.. sembari berdoa, semoga dia tidak akan pernah diberi kesulitan yang sama. Semoga.

Sempat saya berpikir, apa saya termasuk orang yang takabbur, sehingga harus mengalami kesulitan seperti ini diakhir cerita?? Semoga saya bukan termasuk golongan itu, saya hanya ingin menyemangati diri sendiri dan tetap optimis.

But, what else could I do??

Tidak ada komentar: