5.2.09

Semoga akhirnya indah..

Satu... Mencari tau kesalahan, bukan apa atau siapa yang bisa disalahkan, itu menyakiti.
Dua... Menangis sejadi-jadinya, terlalu cengeng dan rapuh.
Tiga... Berdiri sendiri, teduh, tersenyum, dan ikhlas, terlalu polos.
Empat... Berpura-pura, saya bisa tegar, terlalu munafik.

Sejak 5.43pm itu, saya lemas, lemas tiba2, rasa2nya tulang terlepas begitu saja dari sendinya, bukan ingin marah, makanya saya tetap berdiri, sedikit panik, tapi bisa apa? hanya memforward satu pesan itu ke Danil, dan membuat Danil ikut2an pusing, mikir, maafkan saya. Me-reply beberapa pesan teman sekenanya, memohon untuk tidak mengganggu saya, dengan mengatakan "saya sedang shock". Tapi Boms tetap datang, paling tidak saya bicara pada seseorang, dan menceritakan ttg sekelumit pesan singkat itu, membuat dia geleng2 kepala, tidak habis pikir, kenapa lagi Ndrie??? Kok bisa bisa begini ya??? Dan saya melakukan hal keempat. Biar dia sempat bilang, kamu mmg orang yang kuat. Ego saya menang, tapi saya sakit hati. Tidak ada yang tahu.

Tidak lama, Boms balik, sempet ngajak makan malam bareng, tapi saya menolak, tidak nafsu makan. Beberapa saat Boms sudah hilang dari pandangan, dan saya sendirian lagi, sepi. Sempat meraih handphone, ingin menulis pesan singkat ke kaka, tapi apa pedulinya, paling bilangnya : ada hikmahnyaa.. Saya sedang tidak butuh. Kucoba menekan angka "2", speed dial number ke nomer ponsel utama papa, tapi tidak jadi kutekan agak lama. Papa sedang sakit, saya tidak sanggup bercerita hal buruk padanya, rasanya saya ingin pulang menangis sejadi2nya di pelukan mama. Tapi tidak bisa. Saya letakkan kembali hp nya, diam, dan tiba2 menangis sejadi2nya, kerapuhan terkuak seketika, tapi tidak ada yang tahu. Mereka masih mengenal saya, Indrie orang yang ceria. Sakit.

Sedikit lebih tenang, saya mencoba berpikir, "salahku apa ya??". Jelasnya tidak ada yang bisa saya lakukan, karena nasib saya rasa2nya sedang digantung oleh 'dia'. Tidak bisa berkutik, sudah tidak sanggup. Tapi saya tidak ingin menyalahkan siapa2. Mencoba tersenyum, geleng2 kepala sendiri, belajar ikhlas...

Apa ini cara menangguhkan semua kesal, sedih, kecewa, dan sakit hati?? Saya melakukan semuanya, tapi saya tidak merasa lebih baik. Lagi lagi, saya hanya bisa menunggu, dan mencoba menjalani semuanya dengan normal.

Tidak ada komentar: