14.4.10

Whats up?

When somebody asks, hows life doing? I said things doing very well. Ujian proposal thesis yang [alhamdulilah] cukup sukses tentunya dengan senjata utama "poker face", serta keterampilan merangkul ego bapak2 dosen yang terhormat. Selain beberapa proyek yang lancar, serta tumpukan tugas akhir yang mulai tercicil. Harus punya semangat lebih memang, yang cukup kuperoleh dari ngobrol dengan beberapa orang yang menyenangkan akhir-akhir ini. Alhamdulilah,, feel so much better.

Beberapa hari yang lalu ketika aku menghabiskan tidak banyak waktu mengudara di kampus, seorang teman bilang begini "Ndrie, banyak yang ingin kuceritakan padamu,,". It dont expect too much, hanya sekedar telinga yang siap mendengarkan, tapi aku sendiri punya kekhawatiran yang berlebihan kalau-kalau aku tak mampu menjadi pendengar yang baik, sekedar pendengar yang baik, disamping semua kebijaksanaan yang akan dia persepsikan berguna bagi dirinya. Aku harap cuman bisa membantu, dan memperoleh sesuatu yang positif dari semuanya, mungkin pelajaran dari sedikit perjalanan hidupnya.

Tepat seminggu yang lalu aku dapat pelajaran ini dari seorang pengelola jadwal mahasiswa dikampus : "kadang kalo kita terbiasa menjadi orang baik, kita dianggap bersalah ketika kita lalai sedikit saja-yang mungkin hanya karena lupa-melakukan sesuatu yang membantu". Aku hanya sempat mengangguk, semacam tanda setuju atas hal itu. Sebab setelah ini aku pasti dianggap bersalah karena lupa memberitahu bahwa proposal thesis harus dikumpulkan segera 2 hari sebelum ujian karena selama ini telah bersikap cukup baik telah membagi informasi sebanyak yang saya ketahui dan perlu saya bagikan. Untuk yang ini, bukan karena sengaja, saya betul2 lupa, dan saya mungkin akan dituduh telah bersikap jahat. and I may wont begging for apology, that was not my mistake.


Well, seharusnya saya sedang merasa gembira saat pertama kali menyelesaikan ujian proposal saya, yang artinya banyak :
- malam selasa yang angker telah berlalu,
- ketakutan akan cercaan setiap hari selasa akhirnya berakhir,
- insomnia regular tiap malam selasa ga akan terjadi lagi,
- tekanan untuk membaca banyak jurnal dalam semalam tidak ada lagi,
tapi saya mungkin akan merindukan semua itu, merindukan hari selasa yang selama 3 trimester ini "berdarah-darah".
Perasaan lega dan senang mendapati diri saya sukses membuat bapak-bapak dosen tidak banyak berkutik membuat saya ingin sesegera mungkin melontarkan perasaan saya ini, tapi situasi tidak memungkinkan untuk itu, dan sesuatu yang kamu pikirkan saat pertama kali akan berbeda pada saat kamu mencoba untuk memikirkannya di kali kedua, bukan?
Dan bukannya membayangkannya saja sudah sulit, iya kan?
Yang pasti semuanya memuaskan, sekali lagi Tuhan menunjukkan rahmatNya, thanks God, its wonderfull :)

Tidak ada komentar: