19.11.08

Yang tertinggal,

Pernah, semua yang dia katakan sangat sempurna. Seolah aku benar-benar seorang raja. Seolah aku benar-benar menjadi pusat perhatian dunia.

Tapi sekali lain, semuanya menguap, tak menyisakan apa-apa, apalagi kata-kata. Kaku.

Lalu ada yang menawarkan biasa, tanpa embel-embel yang mengagungkan, tanpa sesuatu yang patut untuk dikenang, pikirku. Tapi ketika dunia benar-benar sedang tidak berpihak, satu yang kau temukan, hanya kesederhanaannya yang masih setia, menyadarkanmu bahwa kau tidak pernah sendirian.

Lalu belum terlambat untuk berkompromi, saatnya mengandalkan logika, daripada perasaan kaku yang tak kunjung nyata.

Pernah sekali kau ajarkan sesuatu, untuk jujur pada dirimu, pada dunia. Aku jujur, sangat mempercayaimu, hingga saat ini masih mempercayaimu. Percaya bahwa terlalu banyak yang harus dipelajari dan dipahami.

Dan kini, saatnya memahami, bahwa kau hanya sebuah ketidakpastian. Yang terbaca tapi tak bermakna.


(suatu saat setelah membaca blog orang)

..

Tidak ada komentar: